KRICOM - Sungguh tak ada yang menyangka Ajril Ayub Saputra, seorang siswa SDN Pancoran Mas I, Kecamatan Pancoranmas tewas saat mengikuti kegiatan pramuka di sekolahnya, Sabtu (27/1/2018) lalu. Ironisnya, Ajril tewas akibat tersedak biji rambutan yang ia makan.
Salah seorang saksi mata bernama Juned membenarkan kejadian mengenaskan tersebut. Menurutnya, insiden itu terjadi saat seluruh SDN Pancoran Mas I mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolah. Saat itu korban mengonsumsi buah rambutan yang dibawanya dari rumah.
"Memang setiap hari Sabtu ada ekskul (ekstrakulikuler) pramuka. Saat latihan itulah korban makan rambutan yang dibawa, tapi biji dari buah itu ikut tertelan dan korban tersedak hingga akhirnya meninggal dunia," ungkapnya saat dikonfirmasi Kricom, pada Senin (29/1/2018).
Melihat korban yang jatuh pingsan, lanjut Juned, dirinya bersama para guru dan orangtua siswa langsung membawa Ajril ke rumah sakit terdekat. Akan tetapi dewi fortuna tak memihak Ajril. Bocah yang tercatat sebagai warga Kampung Lio, RT005/013, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok ini kehabisan napas dan meninggal dunia.
"Sempat kritis pas kami bawa ke RS terdekat dan saat itu masih pakai baju pramuka. Langsung gempar sekolah itu karena korban meninggal dunia karena tersedak biji rambutan,” ucapnya.
Dari informasi yang didapatkan Kricom, dari sejumlah teman-teman korban, kejadian itu bermula saat Ajril memakan rambutan dengan mengulumnya berikut biji rambutan di dalam mulut. Bocah malang ini kemudian mencuci tangan di wastafel sekolah, sementara biji buah manis ini masih berada dalam mulut.
Namun usai mencuci tangan dan hendak kembali mengikuti kegiatan pramuka siswa kelas I SDN Pancoranmas I ini terpeleset dan akhirnya tersedak biji rambutan. Melihat siswa itu jatuh, Ajril langsung mendapatkan pertolongan dari salah satu guru agama bernama Yuda dan dilarikan ke Klinik Bahar Medika di Jalan Dewi Sartika.
Tenaga medis di klinik tersebut sayangnya tak mampu menangani kasus ini sehingga merujuk Ajril ke RS Harapan yang ada di Jalan Pemuda. Sayangnya kondisi Ajril telah kritis akibat saluran pernapasannya yang tersumbat biji rambutan. Akhirnya Ajril menghembuskan nafas terakhirnya di RS tersebut.