KRICOM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memecat Menteri Luar Negeri Rex Tillerson. Sebagai gantinya Trump menunjuk Direktur CIA, Mike Pompeo sebagai suksesor Tillerson.
Pemecatan itu dicuitkan Trump melalui akun Twitter resminya pada Selasa (13/3/2018) sekitar pukul 20.00 WIB.
"Mike Pompeo, Direktur CIA, akan menjadi Menteri Luar Negeri baru kita. Dia akan menjalankan tugasnya dengan luar biasa. Terima kasih Rex Tillerson atas pengabdiannya," demikian cuit Trump yang sudah diretweet 19 ribu kali oleh pengikutnya.
Sementara itu, pucuk pimpinan CIA yang ditinggalkan Pompeo akan digantikan oleh Gina Haspel yang sebelumnya menjabat Deputi Direktur CIA. "Gina Haspel akan menjadi Direktur CIA yang baru dan merupakan wanita pertama yang terpilih menduduki jabatan itu. Selamat untuk semua!" lanjut cuitan tersebut.
Pemecatan Tillerson telah lama diprediksi menyusul sejumlah perbedaan pendapat dengan Trump terkait beberapa kebijakan. Namun, keputusan pemecatan itu, yang diambil empat jam setelah sang Menlu mendarat usai kunjungan ke Afrika, sama sekali di luar dugaan Tillerson.
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Diplomasi Publik, Steve Goldstein menyebut Tillerson belum berbicara dengan Trump dan tak mengetahui alasan pemecatannya. "Namun dia tetap bersyukur telah diberikan kesempatan untuk mengabdi dan tetap percaya melayani publik adalah panggilan terpuji," ucap Goldstein seperti dikutip dari The Guardian.
Trump sendiri pada pagi hari waktu setempat telah mengakui dirinya dan Tillerson memiliki perbedaan pandangan. "Hubungan saya baik dengan Rex, tapi kami memiliki perbedaan pandangan," ucap Trump yang akan meninjau tembok perbatasan yang menjadi salah satu janji kampanyenya.
"Soal kesepakatan dengan Iran kami tidak memiliki pemikiran yang sama. Dengan Mike Pompeo, saya memilki kesamaan pandangan," lanjutnya.
Tillerson diketahui salah satu pejabat di AS yang bersikeras AS harus terus mematuhi perjanjian dengan Iran soal proyek nuklir yang disepakati pada 2015 lalu, di bawah Presiden Obama. Di sisi lain, Pompeo adalah salah seorang yang sangat menentang perjanjian tersebut.
Diketahui, pada perjanjian yang disepakati pada 2015 itu, AS membuat Iran setuju untuk melucuti senjata nuklirnya. Setahun kemudian, embargo perdagangan yang telah dilakukan AS terhadap Iran sejak 1995 dicabut.