KRICOM - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana alias Haji Lulung yakin ada 'penumpang gelap' di balik pelegalan becak di Ibu Kota. Dia pun meminta Satpol PP untuk mengantisipasi kecurigaan tersebut.
Sebab bukan tidak mungkin, jika wacana pelegalan becak yang digagas Pemprov DKI dijadikan celah bagi penarik becak dari luar Jakarta untuk mencari nafkah di Ibu Kota.
"Saya sudah berani undang Satpol PP, tolong dijagain benar jangan sampai Jakarta ada yang mobilisasi becak," kata Lulung di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2018).
Dia menilai, tindakan tegas ini diperlukan sebab Peraturan Daerah (Perda) soal larangan becak beroperasi di Jakarta tercantum di Pasal 29 dan Pasal 62 Ayat 3 dan 4 Perda Ketertiban Umum, belum direvisi.
"Makanya tangkap, peka nih. Kan ini baru rencana becak menjadi angling (angkutan lingkungan). Ini bisa pakai Pergub dulu. Yang angling loh. Kan ini tidak ada program Anies-Sandi," jelasnya.
Sementara itu, Lulung mengaku Pemprov DKI belum mengusulkan melakukan revisi Perda soal becak di DKI Jakarta. Sebab kata Lulung hal tersebut harus direncanakan secara matang.
"Belum diusulkan karena usulan harus dibicarakan matang. Ini bukan tidak ada usulan, belum ada usulan susulan karena usulan yang 45 Raperda kita sudah ketok palu pada Desember kemarin," tandasnya.
Tak hanya lulung, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan ada kelompok politik yang sengaja memobilisasi becak-becak dari luar daerah masuk ke Jakarta.
Wacana penataan becak di Ibu Kota ditengarai menjadi celah bagi penarik becak dari luar Jakarta untuk 'narik' di Ibu Kota. Meski begitu, Wagub DKI Sandiaga Uno menduga ada kelompok politik yang sengaja memobilisasi becak-becak ini masuk ke Jakarta.