KRICOM - Politikus Gerindra Ahmad Dhani meminta agar pembangunan proyek reklamasi di Teluk Utara Jakarta segera dihentikan. Pasalnya, dia menilai megaproyek ini hanya akan menguntungkan pengusaha kaya.
Dalam keterangan persnya, Dhani mencontohkan ada keterkaitan sangat erat antara proyek ini dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Reklamasi identik dengan Ahok. Rakyat trauma dengan kekejamannya. Meskipun sudah diberi gelar pangeran Sunan Kalijodo, rakyat tetap menolak," kata Dhani dalam keterangan yang diterima Kricom di Jakarta, Senin (30/10/2017).
Dia juga curiga proyek ini sengaja 'dipelihara' untuk kepentingan Pilpres 2019.
"Rakyat curiga kalau reklamasi jalan terus akan memuluskan jalan penguasa dua periode," tutur dia.
Dhani yakin, jika proyek ini berjalan terus, maka rakyat akan marah. Sehingga, bukan tak mungkin, rakyat akan menggunakan sejumlah cara untuk menghentikan reklamasi.
"Maka rakyat berjuang mengusir pengembang dari pulau palsu," tutup mantan suami Maia Estianty ini.
Terdapat 17 Pulau yang akan dibangun dengan berbagai fungsi, pulau tersebut diberikan nama dari A hingga Q. Pulau A untuk kawasan pertokoan tepi laut; Pulau B untuk kawasan outdoor dengan background tematik; Pulau C untuk taman burung (pengetahuan dan wisata).
Pulau D untuk kawasan olahraga terbuka dengan standar internasional, Pulau E untuk kawasan olahraga air dan wisata pantai, Pulau F untuk kompleks olahraga, rumah sakit serta pusat pengembangan olahraga internasional; Pulau O,P, Q kawasan industri, perdagangan dan logistik; Pulau L untuk kawasan lembaga jasa dan keuangan.