KRICOM - Kasus pembunuhan yang dilatarbelakangi oleh kisah asmara sesama jenis, turut mendapat perhatian dari salah satu Aktivis Gay, Hartoyo. Dia menilai, kasus ini tak ada hubungannya dengan orientasi seksual pelaku.
Menurut Hartoyo, apa yang dilakukan oleh pelaku Badrun H (36) kepada pasangannya, Imam Maulana (19) adalah murni urusan pribadi.
"Saya rasa mau itu gay atau tidak, kalau memang punya insting membunuh ya bunuh saja," kata Hartoyo saat berbincang dengan Kricom.id di Jakarta, Rabu (15/11/2017).
Hartoyo tak setuju jika stigma seorang gay disamakan dengan pelaku kekerasan, jika pasangannya berhubungan dengan orang lain (selingkuh).
"Itu kembali ke orangnya masing-masing. Kalau melakukan kejahatan atau kekerasan, orang yang heteroseksual (normal) juga bisa melakukannya," ucap pria yang menyukai sesama jenis sejak kecil ini.
Namun, terkait kasus ini, ia berharap, agar pelaku Badrun H dihukum sama seperti pelaku kejahatan lainnya.
"Jangan mentang-mentang dia gay lalu diperberat atau apa. Hukum saja kalau memang melakukan kesalahan," pintanya.
"Jadi polisi atau masyarakat jangan menghubung-hubungkan gay dengan pelaku kejahatan. Tolong stigma itu dijauhkan, karena apa yang dilakukan pelaku ini bisa dilakukan juga oleh semua orang," tegasnya.
Seperti diketahui, hasil autopsi terhadap Imam Maulana (19), seorang homoseksual yang dibunuh pasangannya sendiri sudah keluar. Hasilnya, ditemukan luka di duburnya yang diduga karena seringnya intensitas melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis.
Antara Imam dengan Badrun H (36) sendiri sudah menjalin hubungan sejak lama. Namun, karena dibakar api cemburu, Badrun tega menghabisi nyawa Imam dengan cara membenturkan kepala korban ke lantai dan menendangnya.