KRICOM - Nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan disebut-sebut sebagai 'kuda hitam' dalam pesta pertarungan calon presiden 2019. Dia diyakini, sebagai calon kuat lawan Joko Widodo dalam Pilpres 2019, jika Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto urung bertarung.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Aryo Djojohadikusumo menyebut, Anies saat ini masih konsentrasi ke Jakarta. Belum ada pikiran dari Anies, untuk bertarung dalam pertarungan Pilpres 2019.
"Beliau masih memikirkan Jakarta sampai dengan 2022, beliau masih mencari solusi banjir, perumahan, dan bicara pilpres belum ada," ujar Aryo kepada wartawan, Jumat (16/2/2018).
Aryo menegaskan, internal Partai Gerindra sampai saat ini tidak pernah membicarakan urusan pencalonan sebagai capres kepada Anies Baswedan. Pembicaraan itu hanya seputar tata kelola dan program di DKI Jakarta.
"Pembicaraan ke capres-cawapres belum ya, karena beliau ingin fokus di Jakarta," imbuhnya.
Kendati begitu, dia tidak bisa menjamin pada 2019 nanti, jawaban Anies terkait kemungkinan maju Pilpres akan sama. Menurut dia, peta politik tahun depan bisa saja berubah dengan cepat.
"Tidak ada yang tidak mungkin ya. Hanya Tuhan yang tahu," katanya.
Indo Barometer mengungkapkan hasil survei yang dilaksanakan pada 23 sampai 30 Januari 2018. Dalam survei itu, beberapa sosok diyakini menjadi 'kuda hitam' dalam pertarungan Pemilihan Presiden 2019.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari menyebut, satu sosok yang berpotensi melejit dalam bursa Pilpres 2019. Satu di antara nama kuat itu yakni Anies Baswedan.
"Sepertinya potensi kuda hitam itu adanya di Anies Baswedan," kata dia di Jakarta Selatan, Kamis (15/2/2018) lalu.