KRICOM - Insiden perusakan yang diduga dilakukan oleh gengster di Kemang diduga karena motif kesal dan marah.
Kriminolog Universitas Indonesia Bambang Widodo Umar menduga, para pelaku merasa tersinggung karena mendapat perlakukan tak baik terhadap kelompok maupun dirinya.
"Karena situasi sosial yang saat ini rawan, membuat jadi emosional," kata Bambang kepada Kricom di Jakarta, Selasa (6/3/2018).
Menurut dia, peristiwa ini biasanya diawali dari masalah sebelumnya yang belum tuntas.
"Bisa saja itu karena tersinggung dari kata-kata yang tak mengenakan dan bertentangan dengan nilai umum," kata Bambang.
Purnawirawan Polri ini menduga, kondisi sosial dan politik yang tak kondusif, memicu orang menjadi mudah marah.
"Jadi lebih agresif," imbuhnya.
"Bisa saja tersinggung, saat ada anggota Brimob yang jadi korban, dia enggak berani melawa bisa saja mengerahkan temannya. Bisa juga begitu," tambah Bambang.
Diketahui, puluhan pengendara sepeda motor mengamuk dan merusak sepeda motor yang di parkir di sejumlah titik di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Senin (5/3/2018). Banyak yang menduga, pelakunya adalah geng motor. Namun, warga sekitar tak yakin kalau pelaku penyerangan adalah geng motor lantaran pelaku berbadan tegap.