KRICOM - Kasus kekerasan yang dilakukan oleh geng motor di Kemang menunjukkan bahwa Kepolisian seperti keteteran dan tak berdaya. Pasalnya, kejahatan semacam ini selalu berulang.
Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan, tak tertutup kemungkinan ada keterlibatan oknum dalam kasus penyerangan ini.
"Geng motor itu berkaitan dengan balapan liar. Nah di belakang balap liar itu banyak oknum yang terlibat. Seperti yang terjadi geng motor melibatkan oknum saat menyerang kantor polisi di kawasan Jakarta," kata Neta kepada Kricom di Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Neta menilai, intelijen Kepolisian harus dimaksimalkan untuk mendeteksi tindakan kriminal ini.
"Jika memang ada keterlibatan oknum harus segera dilakukan koordonasi, jangan sampai serangannya makin meluas," kata Neta.
Neta mendesak agar para pelaku yang melakukan pengerusakan di Kemang segera ditangkap.
"Bahkan (identitasnya) dibuka ke publik. Kalau memang ada keterlibatan oknum diserahkan ke institusinya. Jika memang pelakunya sipil ya harus segera diproses," tutup Neta.
Disebutkan, kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi dan korban. Namun, polisi masih belum bisa memastikan identitas serta motif gerombolan tesebut.
Awal mula penyerangan gerombolan bermotor itu terjadi pada Senin (5/3/2018) pukul 01.15 WIB dini hari. Mereka merusak sejumlah barang dan memukuli warga sekitar.
Tak hanya itu, empat warga di Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan juga jadi korban pemukulan gerombolan motor itu.