KRICOM - teka-teki pendamping Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar 2018 hingga saat ini belum terjawab. Bahkan Partai Golkar sampai mendesak agar Ridwan Kamil segera menentukan pilihan.
Ditemui di Cirebon, Wali Kota Bandung ini mengaku keputusan pendampingnya di pesta demokrasi tahun depan itu ditentukan oleh semua partai pengusung.
“Tapi kalau partai koalisi tidak mencapai mufakat, ya kami serahkan penentuannya kepada rakyat dan para tokoh masyarakat Jawa Barat,’’ kata Ridwan Kamil, ditemui saat menghadiri Haul KH Masduqi Ali ke-26 di Ponpes Miftahul Muta'allimin, Desa Babakan, Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Sabtu (24/11/2017)
Pernyataan tersebut sekaligus menjadi penegas parpol yang mendesaknya untuk memilih pendamping di Pilgub Jabar.
Ia melanjutkan, kemauan politik rakyat bisa dideteksi lewat hasil survei yang dilakukan beberapa lembaga riset.
“Hasil survei menurut saya lebih realisitis,” ujarnya.
Tak hanya berdasarkan survei, ia juga mengaku akan meminta petunjuk kepada tokoh masyarakat Jawa Barat, sesepuh, para kyai, dan alim ulama.
“Para tokoh itu adalah pemimpin opini di masyarakat. Mereka sangat paham dan mengerti karakter pemimpin seperti apa yang diharapkan masyarakat Jawa Barat,” ujarnya.
Dari empat partai politik yang mengusung Ridwan Kamil, hanya partai Nasdem yang tak mengajukan calon wakil gubernur. Tiga partai pengusung lain yakni Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menginginkan kadernya menjadi pendamping Ridwan Kamil.
Golkar menyodorkan kadernya yang saat ini menjadi angota DPR RI, Daniel Muttaqin. PPP mengajukan Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum. Sedangkan PKB mengajukan tiga nama, yakni Ketua DPW PKB Jabar, Syaiful Huda, anggota Fraksi PKB DPR RI, Maman Imanulhaq dan Cucun Ahmad Syamsurijal.