KRICOM - Hujan yang mengguyur Ibu Kota pada Kamis (15/2/2018) ini mengakibatkan beberapa titik di Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara terendam banjir. Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Utara menjadi yang paling banyak mengalami banjir.
Selain dari tingginya curah hujan yang mengguyur sejak Kamis pagi, banjir Jakarta juga diakibatkan oleh sistem saluran air yang tak bisa menampung debit air.
"Drainase perkotaan tidak mampu mengalirkan aliran permukaan saat hujan deras sehingga menyebabkan banjir," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/2/2018).
Berbeda dengan banjir beberapa waktu lalu yang disebabkan oleh meluapnya Kali Ciliwung, banjir kali ini murni disebabkan karena curah hujan yang tak bisa salurkan melalui saluran drainase.
"Untuk kondisi sungai-sungai di Jakarta, sejauh ini masih normal. Banjir dan genangan yang terjadi disebabkan drainase perkotaan yang tidak mampu mengalirkan aliran permukaan atau run off," jelasnya.
Setidaknya, ada beberapa titik yang tergenang banjir cukup tinggi. Di antaranya Kawasan Kelapa Gading, Rawamangun, Cempaka Putih, Sunter, Ancol, Cengkareng, dan beberapa titik lainnya.