KRICOM - Warga di sekitar MG International Club menyambut baik penggerebekan narkoba yang dilakukan oleh pihak kepolisian pada hari Minggu (18/12/2017) silam. Pasalnya, warga sudah merasa sangat terganggu dengan keberadaan diskotek yang berlokasi di kawasan Tubagus Angke, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan.
Ketua RT 08 RW 04 Wijaya Kusuma, Sukarno menyampaikan, selama ini keberadaan Diskotek MG cukup mengganggu warga, terutama dari sisi perparkiran dan kebisingan akibat aktivitas di dalamnya.
"Biasanya mereka parkir sampai badan jalan. Kadang warga kesulitan keluar kalau ramai di malam Minggu," ucap Sukarno kepada wartawan di lokasi, Senin (18/12/2017).
Namun sebelumnya, Sukarno mengaku tidak mengetahui ada pabrik narkoba di dalam diskotek. Dia hanya menduga bahwa kelab itu hanyalah tempat orang-orang untuk menikmati musik dangdut. Namun pada akhirnya warga merasakan keanehan, tepatnya beberapa bulan belakangan karena diskotek tersebut beroperasi hingga pukul 10.00 pagi keesokan harinya.
Oleh karena itu, Sukarno berharap, penggerebekan dan penutupan Diskotek MG ini bisa menjadi momentum bagi pemangku kepentingan dalam memperketat izin pendirian tempat hiburan di wilayah permukiman.
"Perlu ada survei yang ketat, dari lokasi semua, karena dekat dengan permukiman warga. Dulu di sekitar sini pernah ada beberapa diskotek, tetapi satu per satu tutup. Warga sendiri sekarang senang akhirnya MG ditutup," ucap Sukarno.
Pria berusia 60an tahun ini berharap agar ada pengawasan wilayah untuk tempat hiburan yang berada di sekitar lingkungan penduduk.
"Penginnya pemerintah sekarang jangan cuma formalitas. Ada pengawasan ketat, harus dipantau dari tingkat kelurahan dan mengajak aktif pengurus RT RW di wilayah tersebut. Takutnya di tempat hiburan ini buat keresahan warga, yang tahu dari tingkat bawah," ucap Sukarno.