KRICOM - Meskipun mencanangkan wisata halal di kawasan Ibu Kota, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tetap akan mengizinkan restoran dan kedai makanan untuk menjual makanan nonhalal.
Menurut Sandi, Pemprov tidak akan memberikan larangan bagi restoran atau pun kedai makan yang berpartisipasi di wisata halal untuk menjual makanan nonhalal, asalkan tetap sesuai prosedur.
"Diperbolehkan bagi restoran yang ingin memberikan layanan produk-produk nonhalal, selama itu sesuai kaidah ketentuan," papar Sandi di Kawasan Ciawi, Jawa Barat, Rabu (21/3/2018).
Sandi menjelaskan, pihaknya akan menyediakan alternatif bagi wartawan yang hadir di objek wisata halal nantinya.
"Nanti ada juga pilihan bagi wisatawan kalau mereka mau makan yang betul-betul murni halal, itu sesuai dengan kaidah wisata halal yang disepakati oleh tim percepatan pariwisata halal," ujar Sandi.
Ia menampik bahwa dengan adanya gelaran ini adalah untuk memberikan 'branding' kepada Jakarta sebagai kota Islam atau halal. Menurutnya, tetap tidak ada batasan bagi wisatawan yang ingin menikmati produk non halal.
"Kami mendorong agar Jakarta, Kota Tua khususnya, dan Kepulauan Seribu bisa masuk destinasi halal dunia. Jadi kalau destinasi halal dunia seperti Lombok ini akan jadi sebuah daya tarik sendiri. Apakah tertutup bagi yang nonhalal? Enggak juga, terbuka. Karena ini kami ingin menjaring sebanyak-banyaknya," tutur pria Kelahiran Riau ini.
Meski tak ada batasan, wisata halal tetap menjadi fokus untuk sektor pariwisata Jakarta saat ini.
"Karena sekarang ada keinginan khusus untuk wisata halal, kita fokuskan di wisata halal. Sementara yang lain juga kita dorong, kita akan meningkatkan jumlah lapangan kerja yang bisa diciptakan untuk sektor pariwisata," pungkasnya.