KRICOM - Malu ribut di depan umum dengan istrinya membuat Nur Khamid (40) naik pitam dan gelap mata. Dia kemudian memaksa Sri Rahayu (38) masuk ke dalam angkot dan melakukan penganiayaan.
Setelah berada di dalam angkot, Khamid langsung memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi agar istrinya tak bisa melarikan diri. Sementara tangan kirinya dia gunakan untuk menganiaya Sri sampai babak belur.
"Sebelum naik angkot korban dan pelaku sudah ribut-ribut hingga kemudian diteruskan dalam angkot. Sampai di daerah Bener, diduga tersangka emosi lalu menghajar istrinya dengan tangan kosong," kata Kasat Reskrim Polres Semarang, AKP Yusi Andi Sukmana kepada wartawan, Senin (29/1/2018).
Sri yang tidak bisa melawan hanya bisa pasrah dianiaya suaminya. Dia sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong.
"Korban akhirnya dibawa ke RS Dr Asmir Salatiga. Sesampainya di rumah sakit ternyata sang istri sudah tewas," tambah Yusi.
Panik melihat istrinya meninggal dunia. Khamid kemudian membawa jenazah Sri ke rumah mertuanya. Dia mengaku kalau korban tewas lantaran terjatuh saat mau turun angkot.
Pengakuan Khamid tentu tak dipercaya pihak keluarga. Mereka curiga lantaran di sekujur tubuh Sri banyak luka lebam, apalagi belakangan ini mertuanya sudah tahu kalau pelaku dan korban sering cekcok.
"Hasil visum luar tim medis Puskesmas Getasan, di tubuh korban ditemukan luka lebam di pipi, tangan, lengan kiri serta pada hidung dan telinga mengeluarkan darah. Dari sini, akhirnya pihak keluarga melaporkan ke ke Polsek Getasan," tutur Yusi.
Akhirnya, petugas membawa tersangka ke Mapolsek Getasan. Bahkan, di dalam angkot nopol H 1055 BB yang dikemudikan Khamid terdapat banyak bercak darah dan dijadikan sebagai barang bukti.
Hingga kini, polisi masih mendalami motif pembunuhan tersebut. Kerabat Sri mengaku kalau pihak keluarga menyerahkan permasalahan ini kepada aparat kepolisian.
"Selama ini, memang korban sering mengeluh dan cerita jika sering ribut-ribut dengan tersangka. Dan tidak jarang pelaku memukul ataupun menampar korban jika sedang cekcok," tutup kerabat korban yang enggan disebutkan namanya.