KRICOM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyindir Partai Demokrat. Bukan tanpa alasan, Demokrat saat itu curhat karena merasa salah satu kadernya dikriminalisasi.
Curhatan itu terlontar karena Demokrat menggelar emergency meeting yang langsung dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Wisma Proklamasi, Rabu (3/1/2017) malam.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyindir dan membandingkan langkah Demokrat yang mudah mengungkapkan keluhan ke media massa. Hasto merasa, PDIP pernah dikriminalisasi dan ditekan. Namun mereka tidak pernah sekalipun mengungkapkan hal tersebut ke media massa.
"Ya coba kalau kalian lihat PDIP pernah punya pengalaman, bagaimana kami diintervensi? Bagaimana kantor partai kami diserang? Bagaimana kami tidak bisa ikut pemilu? Tapi kami tetap diam," kata Hasto ditemui di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2017).
Dia mencontohkan, PDIP pernah mendapatkan tekanan ketika di Pilkada Bali pada 2013. Ketika itu, PDIP merasakan upaya sistematis dari pihak tertentu sehingga kesulitan bertarung dalam Pilkada Bali
"Ketika Pilkada Bali 5 tahun yang lalu kami merasakan ada upaya sistematis, kami pun tidak membuat puisi melodramatik," imbuhnya.
Ketimbang membuat puisi, ungkap dia, PDIP lebih mengedepankan kesolidan di akar rumput. PDIP mendekatkan diri ke masyarakat pasca mendapat tekanan di Pilkada Bali pada 2013.
"Kami lebih bersikap menyatu dengan rakyat dan kami tidak menampilkan wajah seolah kami menjadi korban. Jadi ketika kami diintervensi, kantor kami diserang, kami tetap teguh kemudian tetap menyatu dengan rakyat daripada kami membuat sebuah drama yang tidak perlu," pungkasnya.
Partai Demokrat merasa dapat intervensi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kalimantan Timur (Timur). Calon Gubernur (Cagub) yang mereka usung untuk Pilkada Kalimantan Timur (Kaltim), Syaharie Jaang, diancam partai tertentu, bakal dikriminalisasikan.
Partai tertentu itu, mensyaratkan sebuah hal agar Jaang bebas dari kriminalisasi. Jaang diwajibkan berpasangan dengan Kapolda Kalimantan Timur, Irjen Pol Safaruddin, diajang Pilkada Kaltim supaya tidak dikriminalisasi.