KRICOM - Langkah Pemprov DKI yang bakal meliburkan anak sekolah saat Asian Games 2018 dinilai tak tepat. Pemprov DKI dinilai lebih baik mencari cara lain untuk mengurai kemacetan akibat gelaran lima tahunan tersebut.
Pengamat perkotaan Azas Tigor Nainggolan menyebut, skenario yang paling baik adalah dengan mencari cara agar orang tak menggunakan mobil atau motor saat mendatangi venue Asian Games yang terpusat di kawasan GBK, Senayan.
"Seperti menaikan tarif parkir semahal mungkin, seperti Cina saat Olimpiade menaikkan tarif parkir sampai lima kali lipat," kata Azas kepada Kricom di Jakarta, Kamis (15/2/2018).
Azas melanjutkan, Anies juga harus melakukan pembatasan kendaraan yang melintas di kawasan venue Asian Games.
"Melarang kendaraan pribadi lewat pada jalan rute perjalanan atlet selama penyelenggaraan Asian Games," kata dia.
Oleh sebab itu, Anies diminta untuk melakukan skema penataan trayek angkutan umum. "Menata ulang rute angkutan massal yang ada untuk membantu skenario larangan kendaraan pribadi melintas," tutup Azas.
Diketahui, Pemprov DKI akan meliburkan anak-anak sekolah selama gelaran event yang berlangsung dari 18 Agustus-2 September ini. Menurut Wakadishub DKI, Sigit Widjatmoko, antar jemput anak sekolah salah satu penyumbang kemacetan Jakarta.