KRICOM - Racun saraf Novichok menjadi nama yang menjadi pembicaraan sejumlah pihak usai terkuaknya kasus upaya pembunuhan terhadap mantan anggota intelijen militer Rusia, Sergei Skripal dan anak perempuanya, Yulia di Salisbury, Inggris.
Dari penelusuran Kricom, Novichok merupakan sebuah racun yang juga dikenal dengan nama 'Seri N'. Racun tersebut dikembangkan dan diproduksi oleh Pemerintah Uni Soviet pada tahun 1970an.
Racun saraf itu disebut-sebut sebagai 'tandingan' dari racun saraf 'Seri G' yang dibuat Jerman tahun 1930-an dan 'Seri V' buatan Inggris pada 1950-an. Novichok sendiri memiliki makna harafiah 'pendatang baru' dalam bahasa Rusia.
Menurut laporan seorang ahli kimia Rusia, Vil Mirzayanov yang mengungkap program pembuatan Novichok, racun saraf ini delapan kali lebih mematikan dibandingkan racun VX. Seperti diketahui, VX merupakan racun yang digunakan untuk membunuh Kim Jong-nam di Malaysia awal tahun 2017 lalu.
Adapun jenis paling mematikan dari racun Seri N bernama Novichok-5 dan Novichok-7. Keduanya memiliki zat karbon dan fosfor, sama seperti racun Seri G yang berisi sarin, tabun, soman, dan siklosarin. Meski begitu, kandungan lengkap Novichok hingga saat ini masih belum terungkap lebih jauh lagi.
"Turunan racun Novichok secara spesifik dibuat oleh Rusia untuk disembunyikan dari negara-negara barat dan dibangun sedemikian rupa oleh para ilmuwan tanpa mengungkap rahasianya," ujar seorang ilmuwan dari Universitas Birmingham City, Inggris, John Lamb.
Seperti diketahui, seorang pria bernama Sergei Skripal dan anaknya, Yulia Skripal ditemukan oleh pihak Kepolisian Salisbury terbaring lemas di salah satu bangku di pusat perbelanjaan Maltings, Minggu (4/3/2018) siang waktu setempat.
Belakangan, Sergei diketahui sebagai seorang mantan intelijen militer Rusia dan mata-mata Inggris. Dirinya merupakan mantan anggota intelijen militer Rusia (GRU) sekaligus mata-mata Inggris.
Sergei dan Yulia dipastikan terpapar racun jenis Novichok dan tengah menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Inggris.