KRICOM - Indonesia Corruption Watch (ICW) mengimbau Partai Golkar untuk menarik keputusan penunjukan Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai Ketua DPR guna menggantikan posisi Setya Novanto (Setnov).
Menurutnya, Bamsoet merupakan sosok yang bermasalah seperti Setnov. Apalagi mantan Ketua Komisi III ini pernah beberapa kali diperiksa KPK dalam kasus korupsi simulator ujian surat izin mengemudi di Korps Lalu Lintas Polri pada 2013.
"Prasyarat pemilihan pengganti Setya Novanto adalah anggota bersangkutan tidak pernah diduga terlibat dalam kasus korupsi, serta bukan pihak yang aktif merongrong pemberantasan korupsi," kata Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donal Fariz seperti dilansir dari Antara, Senin (15/1/2018).
Dengan menunjuk Bamsoet, ICW khawatir KPK akan mengulang kesalahan yang sama saat memilih Setnov.
Sebelum menunjuk Setnov menjadi Ketua DPR, sejumlah pihak sudah mengingatkan kalau citra dia sudah buruk lantaran disebut terlibat kasus korupsi.
"Sepanjang Setnov menjabat, banyak kontroversi yang sudah dia lakukan dan berdampak buruk pada citra DPR. Mulai dari kasus selfie dengan Donald Trump, Papa Minta Saham, hingga terakhir menjadi tersangka korupsi e-KTP," sindir Donald.
ICW menyatakan, penunjukan Bambang yang juga duduk sebagai anggota pansus angket sangat bertolak belakang dengan keinginan Golkar untuk keluar dari pansus.
LSM antikorupsi itu mengingatkan bahwa pada sisa waktu yang sempit serta di tengah sibuknya agenda politik legislatif dan elektoral, DPR mempunyai setumpuk pekerjaan rumah.
Salah satu pekerjaan rumah tersebut adalah mengembalikan kepercayaan publik yang semakin rendah.