KRICOM - Pengamat Politik, Ray Rangkuti terheran-heran dengan pernyataan Persaudaraan Alumni 212 yang mengklaim Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab bakal pulang pada 21 Februari mendatang.
Ray mengaku tak yakin jika pemimpin FPI tersebut beneran akan kembali ke Tanah Air. Mengingat rencana kepulangan Rizieq sudah batal dua kali.
"Ini kan sudah seri ketiga nih. Dua kali sebelumnya ternyata enggak jadi, yang ketiga mungkin aja (pulang). Tapi kalau belajar dari sebelumnya sih enggak juga," kata Ray kepada Kricom.id di Jakarta, Sabtu (27/1/2018).
Terlepas dari itu, beberapa pihak menyebut kepulangan Habib Rizieq adalah untuk menebar ancam. Sebab sebentar lagi rakyat Indonesia akan merayakan pesta demokrasi.
Ray sendiri tak percaya dengan anggapan tersebut. Dia yakin kedatangan Rizieq tak akan berarti apa-apa. Hanya membuat para pendukungnya semangat saja.
"Enggak mungkin. Kalau sekedar kampanye untuk tak pilih Jokowi ya itu kan udah dari dulu. Tak perlu harus menunggu Habib Rizieq pulang," papar dia.
Sebelumnya, Perhimpunan Alumni 212 menggelar Musyawarah Nasional 1 di Bogor, Jawa Barat 26-27 Juni 2017. Hasil kongres ini yakni mengharapkan agar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab pulang ke tanah air.
Anggota Dewan Penasihat 212 Eggie Sudjana mengatakan, Rizieq dijadwalkan pulang pada 21 Februari mendatang.
''Beberapa kali sebelum ini kami sifatnya wacana dan usulan, belum konkrit seperti sekarang. Kalau sekarang udah ada panitia dan korlapnya, jadi sekarang serius," kata Eggie di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2018).
Eggie meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk tak menghalang-halangi kepulangan Rizieq.
"Kan Presiden kan merintah tahan. Kalau dia merintah tahan ya tahan. Jadi kami minta kepada Presiden untuk tak menghalang-halangi," ucap Eggie.