KRICOM - Rencana penolakan terhadap Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence yang akan melakukan kunjungan ke Palestina mendapatkan tanggapan dari Gedung Putih. Menurut mereka, penolakan tersebut patut disayangkan.
Menurut Gedung Putih, sikap yang ditunjukkan oleh Pemerintah Palestina, khususnya Presiden Mahmoud Abbas, akan menghambat pembicaraan untuk mencapai perdamaian antara Palestina dengan Israel.
"Sangat disayangkan Otoritas Palestina kembali menghindar dari sebuah kesempatan untuk membicarakan masa depan dari kawasan tersebut," ujar Wakil Kepala Staf Gedung Putih, Jarrod Agen, seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/12/2017).
Meski begitu, Agen menegaskan bahwa AS akan tetap mengupayakan perdamaian di kawasan yang telah dilanda konflik berkepanjangan tersebut.
"Pemerintah AS akan terus menjaga komitmennya untuk membantu tercapainya perdamaian antara Israel dan Palestina. Tim perdamaian kami akan terus bekerja keras untuk mewujudkan rencana tersebut," pungkas Agen.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan dirinya tak akan menyambut kehadiran Wakil Presiden AS Mike Pence di kawasan Palestina. Hal tersebut merupakan bentuk protes dirinya terhadap pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait status Kota Yerusalem.
"Kami tidak akan menerima Pence. Atas nama Fatah, saya mengatakan bahwa kami tak akan menerima wakil dari Trump di kawasan Palestina. Pence meminta untuk bertemu Abbas di hari ke-19 bulan ini di Betlehem. Pertemuan ini tak akan terjadi," tegas salah seorang politikus senior dari Partai Fatah, Jibril Rajoub.