KRICOM - Jelang perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Sejumlah komoditi yang mengalami kenaikan di Pasar Bunder Sragen, mulai dari daging ayam, telur hingga cabai.
Dari penelusuran yang dilakukan oleh Kricom.id, harga telur naik sampai Rp 8.000 per kg atau 50%, harga daging ayam naik Rp 4.000 prt kg dan harga cabai rawit serat naik Rp 7.000 per kg. Sementara harga beras naik Rp 500-Rp1.000 per kg.
Salah seorang pedagang daging ayam, Nur (41) mengatakan, harga daging ayam naik sejak sepekan terakhir. Dia menyampaikan harga daging ayam yang semula Rp 28.000/kg menjadi Rp 32.000/kg. Dia mengatakan kenaikan harga itu diprediksi karena mendekati Natal dan Tahun Baru. Nur juga mengaku daya beli masyarakat agak menurun belakangan hari terakhir.
“Biasanya bisa jual sampai 30 ekor, sekarang Cuma 25 ekor,” ujar Nur kepada KRICOM, Jumat (22/12/2017).
Selain harga daging ayam, harga telur juga naik dari Rp16.000/kg menjadi Rp24.000/kg. Harga bawang putih naik dari Rp 18.000 per kg menjadi Rp 20.000 per kg. Harga bawang merah cenderung stabil Rp18.000 per kg padahal harga di tingkat petani anjlok sampai Rp 8.000 per kg.
Harga cabai rawit merah atau serat naik hampir setiap hari. Sejak tiga hari terakhir harga cabai rawit merah naik dari Rp 26.000 per kg menjadi Rp 33.000 per kg.
“Cabai rawit biasa naik dari Rp 12.000 per kg menjadi Rp 18.000 kg per tiga hari terakhir. Cabai besar hijau juga naik Rp 12.000 menjadi Rp 14.000 per kg. Cabai besar merah naik dari Rp20.000 per kg menjadi Rp 22.000 per kg,” ujar pedagang cabai bernama Sarmini (37).
Sementara itu, Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman mengatakan, Satgas Pangan Polres Sragen melakukan upaya-upaya pencegahan supaya harga kebutuhan pokok tidak terlalu melonjak signifikan. Ketika permintaan tinggi, kata dia, harus diimbangi dengan suplai barang yang tinggi pula.
“Yang jelas dari pusat (Mabes Polri) memastikan suplai bahan pokok tercukupi. Oleh karenanya yang harus diamankan saluran distribusinya sampai ke konsumen terakhir. Jangan sampai ada penimbunan barang pada alur distribusi barang itu sampai ke konsumen terakhir,” tegasnya.