KRICOM - Waketum Partai Gerindra, Ferry Juliantoni menuding sosok Presiden Joko Widodo sebagai penyebab dari buruknya suara pasangan TB Hasanudin dan Anton Charliyan di Pilkada Jawa Barat. Hal ini tak lepas dari kinerja pemerintahan kader PDIP yang dinilai buruk.
Menurutnya, banyak warga Jawa Barat yang lebih memilih Prabowo Subianto termasuk pasangan yang dicalonkannya. Hal itu sekaligus merujuk pada hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terbaru yang menempatkan TB Hasanuddin-Anton di posisi buncit.
"Yang sebel sama pak Jokowi banyak. Calon yang didukung Pak Prabowo lebih banyak," kata Ferry saat acara diskusi di SMRC, Jalan Cisadane, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/3/2018).
Ferry mengklaim jika di jaman Jokowi banyak masyarakat yang semakin melarat.
"Ekonomi makin buruk, (bukti ketidakpuasan masyarakat) ada hasil Pilkada DKI 2017 dan banyak kelompok 212 yang dari Jawa Barat," jelasnya.
Ferry yakin, seiring buruknya kerja Jokowi muncul kesadaran dari kalangan pemilih muslim yang tak ingin ada lagi pencitraan untuk pembangunan.
"Banyak orang eneg sama pemerintahan Jokowi karena miskin, daya beli turun, orang dipajakin dan BBM mahal. Orang lebih banyak yang ingin dipimpin partai oposisi," tutupnya.
Diketahui, menurut Direktur Riset SMRC, Deni Irvan, Ridwan Kamil masih dianggap sebagai pemimpin yang dianggap perhatian kepada rakyat yakni 76 persen, disusul Deddy Mizwar 63 persen, Sudrajat 32 persen, dan TB Hasanudin 32 persen.
Survei ini sendiri berlangsung pada 1-8 Maret 2018 melibatkan 801 responden dengan metode multistage random sampling. adapu margin erorrnya sekitar 3,5 persen.