KRICOM - Kelompok Garda 212 dinilai telah menunjukkan kebobrokannya sendiri. Bukan tanpa alasan, kebobrokan ini muncul karena ambisi politik praktis Ansfuri Sambo cs.
Hal ini diungkapkan Pengamat Politik Karyono Wibowo. Menurut Karyono, apa yang disampaikan oleh Garda 212 itu justru menjawab isu tak sedap yang selalu mereka bantah, sekaligus membuka aibnya sendiri.
"Faktanya hari ini, Tuhan Maha Adil ya, Allah Maha Mengetahui justru Allah membuka tabir yang selama ini masih samar-samar di kalangan umat. Yang mengungkap itu mereka sendiri," kata Karyono saat dihubungi KRICOM, Kamis (18/1/2018).
Direktur Indonesia Publik Institut ini menyarankan agar masyarakat dan umat Muslim harus berhati-hati dengan Garda 212. Sebab, bukan tak mungkin mereka menggunakan umat Islam untuk tujuan kepentingan politik mereka.
''Pesan saya justru umat harus sadar dan memaknai secara arif dan bijaksana tentang peristiwa yang terungkap sekarang ini," tuturnya.
"Agar dikemudian hari, umat atau masyarakat itu tak mudah percaya, terhasut oleh gerakan yang mengatasnamakan Islam tetapi sejatinya di balik itu ada agenda politik terselubung," lanjutnya.
Karyono yakin, semakin hari, Garda 212 akan ditinggalkan.
"Masyarakat Islam harus mengambil hikmah dari apa yang terungkap. Mungkin ini atas kehendak Allah bahwa umat harus diselamatkan," pugkasnya.
Ketua Garda 212 Ansufri Idrus Sambo memastikan lembaganya menjadi penyalur calon anggota legislatif kepada sejumlah partai. Para caleg itu adalah para alumni 212 yang berminat mendaftar tapi dengan sejumlah syarat.
Syarat yang dipenuhi sebagai dasar seleksi di antaranya integritas sang calon, kapabilitas, dan elektabilitas sang calon. Mereka yang lolos seleksi akan disorongkan ke sejumlah partai seperti Gerindra, PKS, PBB dan PAN.