KRICOM - Gempa bumi berkekuatan 6,1 SR yang terjadi di Banten, Jawa Barat pada Selasa (23/1/2018) siang mengguncang beberapa wilayah, seperti Jakarta, Banten, Lampung, dan Jawa Tengah.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa yang berpusat di Samudera Hindia dengan kedalaman 64 km berjarak 43 km barat daya Kabupaten Lebak ini terasa kuat di beberapa wilayah.
"Gempa dirasakan sangat kuat di Banten selama 10 detik. Masyarakat panik berhamburan ke luar rumah dan beberapa rumah dan bangunan mengalami kerusakan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/1/2018).
Untuk Wilayah Jakarta, gempa dirasa kuat hingga 10-15 detik. Masyarakat yang berada di gedung perkantoran pun sempat panik dan berhamburan ke luar bangunan. Di Jawa Barat, gempa berlangsung selama 5-10 detik, sedangkan di Jawa Tengah terjadi selama 5 detik.
Meski tak berpotensi Tsunami, ratusan rumah dilaporkan rusak parah, hingga menelan korban luka.
"Di Kabupaten Cianjur, sebanyak 6 pelajar luka berat, dan beberapa pelajar mengalami luka ringan akibat tertimpa genting yang runtuh di SMK Tenggeung, Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Juga terdapat 1 rumah rusak berat di Desa Tanggeung dan 1 rumah rusak berat di Desa Pagermaneuh," lanjut Sutopo.
Kemudian di Kabupaten Sukabumi, 9 rumah mengalami rusak ringan, satu rumah rusak sedang, satu masjid rusak berat, dan dua fasilitas umum kesehatan rusak ringan.
Di Pandeglang, sebuah aula di SMA CMBBS Pandeglang roboh dan beberapa rumah mengalami kerusakan. Khusus untuk wilayah Banten, sedikitnya 115 rumah mengalami kerusakan, kerusakan juga dialami salah satu masjid dan puskesmas setempat.
"Untuk data kerusakan dimungkinkan bertambah karena diperkirakan masih terdapat bangunan rusak yang belum terdata. Masyarakat kami imbau untuk tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan," tandasnya.