KRICOM - Papua disebut-sebut sebagai surga alam dunia. Kekayaan alam yang melimpah menjadikan provinsi ini menjadi destinasi wisata yang diidam-idamkan para pelancong. Selain Raja Ampat, Papua juga memiliki sebuah gunung yang sangat terkenal. Ya! Puncak Jayawijaya, sebuah dataran tinggi bersalju di daerah tropis.
Puncak Jaya adalah salah satu dari tujuh gunung yang dikenal sebagai Tujuh Puncak Dunia atau biasa disebut Top Seven Summit.
Nah, kali ini Kricom mau membahas beberapa hal unik tentang puncak tertinggi di Indonesia. Banyak yang mengatakan masih terdapat fosil hewan laut di bebatuan Puncak Jaya. Apakah benar dulunya Puncak Jaya adalah sebuah dasar laut yang dalam? Yuk disimak dulu ulasannya.
1. Puncak Tertinggi Di Indonesia
sumber foto: jejakalam.net
Berada di Pegunungan Sudirman, dengan ketinggian mencapai 4.884 mdpl, Puncak Jaya menjadi puncak tertinggi di Indonesia. Ia juga menjadi yang tertinggi di wilayah Oceania dan Benua Australia.
Ketinggian itu mengalahkan dua puncak lainnya, Puncak Soekarno (4.862 mdpl) dan Puncak Soemantri (4.808 mdpl).
2. Memiliki Dua Nama Populer
sumber foto: infopendaki.com
Puncak tertinggi di Indonesia ini memiliki dua nama populer, yaitu Puncak Jaya dan Puncak Carstensz.
Puncak Jaya sendiri diberinama oleh Bapak Proklamasi Indonesia. Soekarno memberikan nama itu setelah berhasil merengkuh kedaulatan Papua Barat dari tangan penjajah Belanda. Nama tersebut mengandung makna puncak kemenangan atas rasa syukur bersatunya Papua Barat dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sedangkan untuk nama Carstensz bermula dari seorang penjelajah Belanda yang bernama Jan Carstenszoon. Pada tahun 1600-an, ia melakukan penjelajahan di wilayah Papua. Carstensz melakukan pengamatan melalui sebuah kapal laut dan melihat adanya puncak gunung salju di daerah tropis.
Pengamatan yang dilakukannya dianggap mengada-ada. Sebab, bagi orang Eropa, sebuah hal yang mustahil jika di tanah tropis ada pegunungan bersalju.
Namun, tiga ratus tahun kemudian, pada tahun 1899 laporan Carstensz terungkap setelah ekspedisi Belanda membuat peta Pulau Papua dan menemukan puncak gunung es seperti mana yang dilaporkan Carstensz. Untuk menghormati Carstensz, nama puncaknya diberi nama sesuai namanya.
3. Pendaki Pertama
sumber foto: thefamouspeople.com
Pendaki pertama yang tercatat pernah menaklukan Puncak Jaya adalah tim ekspedisi yang dipimpin Heinrich Harrer, yaitu pendaki yang berasal dari Austria. Ia melakukan pendakian pada tahun 1962 bersama Robert Philip Temple, Russell Kippax, dan Albertus Huizenga.
Dua tahun kemudian, pada tahun 1964, ekspedisi dari Indonesia berhasil mencapai Puncak Jaya. Ekspedisi yang benama Ekspedisi Cendrawasih ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Azwar Hamid dari Direktorat Topografi Angkatan Darat dan berhasil mengibarkan bendera nasional merah putih di puncak tertinggi Indonesia.
4. Pendakian Impian
sumber foto: mtnprofessionals.com
Puncak Jaya menjadi puncak impian para pendaki. Impian? Iya! Untuk pendaki menuju Puncak Jaya diperlukan kondisi fisik yang prima, perlengkapan yang mempuni, serta kemampuan survival yang sangat baik. Itu semua diperlukan karena menuju puncak tertinggi Indonesia tidaklah mudah. Memakan waktu hampir 20 hari lamanya dengan melewati medan yang cukup ekstrem.
Tidak sampai di situ, banyak rintangan lain yang harus dihadapi para petualang, kesulitan mendapatkan izin akibat ribetnya birokrasi di negeri kita, ancaman suku lokal dan ancaman dari organisasi separatis seperti OPM juga menjadi tantangan tersendiri yag harus dihadapi. Tak jarang banyak pendaki Seven Summit yang mengatakan Puncak Jaya adalah pendakian tersulit di dunia.
Selain itu, Puncak Jaya makin menjadi impian karena biaya yang diperlukan untuk melakukan pendakian juga dibilang sangat mahal. Kricom menghimpun beberapa biaya open trip menuju Puncak Jaya adalah dengan harga 50-150 juta rupiah! Wow luar biasa yah!
5. Diduga Dulunya Dasar Laut
sumber foto: madisonmountaineering.com
Tak hanya menikmati pesona alam bersalju di daerah tropis, di pegunungan ini pendaki juga bisa melihat langsung bukti geologis mengenai sejarah pembentukan Pegunungan Jayawijaya. Pegunungan tinggi ini diduga pernah menjadi bagian dasar laut yang dalam. Hal ini, dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuan Jayawijaya.
Meski berada di ketinggian 4.800-an mdpl, fosil kerang laut dapat dilihat di bebatuan gamping dan klastisik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.
Namun, sangat disayangkan sekali, salju abadi tersebut diperkirakan akan terus menyusut bahkan mengering seperti yang dialami Gunung Kilimanjaro, Tanzania. Sejumlah penelitian menyimpulkan, endapan es di pegunungan ini dari tahun-ketahun mengalami penyusutan yang disebabkan oleh pemanasan global.
Duh... sangat disayangkan sekali ya kalau endapan es di Gunung Puncak Jaya terus menyusut, nanti enggak ada lagi gunung impian para pendaki. Semoga dengan ulasan tersebut bisa menyadarkan kita atas pemanasan global ya. Yuk sama-sama kita jaga dan rawat...