KRICOM - Indonesia segera menghadapi proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 2018. Setidaknya ada 171 daerah se-Indonesia yang akan menyelenggarakan pilkada serentak.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo menyebut beberapa indikator yang membuat pelaksanaan Pilkada serentak dianggap sukses. Indikator pertama yakni perihal persentase warga yang ikut mencoblos.
"Di AS, Singapura, itu kan tingkatnya di bawah 50 persen. Kita sudah cukup bagus, 74 persen kemarin. Untuk tahun ini target kami 78 persen," katanya saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2017).
Kemudian, indikator kedua adalah hilangnya praktik politik uang. Tjahjo meminta, ada penindakan tegas terhadap pelaku yang mempraktikkan politik uang agar tercipta efek jera.
"Harus tegas. Kalau ada paslon yang ketangkap, ya harus diproses. Kalau terbukti, harus didiskualifikasi," ujarnya.
Indikator keberhasilan selanjutnya, yakni dilakukannya kampanye sehat. Contohnya, para pasangan calon yang ikut kontestasi dalam Pilkada lebih mengedepankan debat adu program.
"Marilah calon kepala daerah adu program, konsep, dan gagasan untuk kesejahteraan masyarakat. Jangan lagi ada kampanye yang bermuatan SARA, fitnah, dan kebencian," tuturnya.
Dia mewanti-wanti para pasangan calon tidak menggunakan isu SARA dalam Pilkada. Jika isu SARA digunakan, maka polisi akan bergerak cepat memproses para pelaku.
"Makanya, Divisi Siber Mabes Polri ini sudah cukup canggih. Mau dia ganti nomor sekian ribu pun tetap bisa ketangkap. Satu jam selesai kok, bisa itu," pungkasnya.