KRICOM - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) meminta masyarakat untuk mewaspadai permainan isu agama oleh instrumen politik dalam masa menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2018 dan Pilpres 2019.
Sebelumnya banyak aksi-aksi massa mengatasnamakan agama yang dicurigai sebagai kepentingan politik.
"Agama memang tidak bisa lepas dari politik. Tetapi saya berharap agar agama tidak digunakan untuk kepentingan politik. Bahayanya agama diturunkan derajatnya untuk kepentingan kekuasaan," ujar Ketua PGI, Albertus Patty, di Gedung PGI, Jalan Salemba Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017).
Albertus pun mengajak masyarakat untuk mengembangkan sikap positif dan tidak terperangkap dengan hal-hal berbau politik.
"Memilih dengan hati nurani. Kecurangan dan money politic kami minta untuk tidak dilakukan. Gereja juga jangan digunakan untuk kampanye," tegasnya.
Karena itu, PGI meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan aparat keamanan untuk kritis dalam mengawasi masa-masa Pilkada.
"Kami ingin, kalaupun agama dilibatkan, pemimpin-pemimpin agama memiliki integritas supaya kepentingan masyarakat diutamakan," tambahnya.