KRICOM - Elektabilitas Presiden RI, Joko Widodo lagi-lagi mengungguli Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. Berdasarkan hasil Survei LSI, elektabilitas Jokowi mencapai angka 38,4 persen, sedangkan Prabowo Subianto sebesar 24,6 persen.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra, Fadli Zon tak khawatir dengan elektabilitas Prabowo yang terus kalah dari Jokowi. Dia yakin, jelang Pemilihan Presiden 2019, elektabilitas Prabowo akan meningkat dan mengalahkan Jokowi.
Sebagai informasi, tidak sekali saja elektabilitas Jokowi melampaui Prabowo. Berdasarkan survei Poltracking, elektabilitas Jokowi sebesar 53,2 persen, sedangkan Prabowo 33 persen.
"Ya enggak apa-apa. Kan belum pertandingan. Yang penting masih dalam dua besar. Jadi nanti pada waktunya akan kita catch up," kata Fadli saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017).
Namun Fadli enggan membeberkan bagaimana cara Gerindra meningkatkan elektabilitas Prabowo. Dia hanya membeberkan jika peningkatan elektabilitas bisa dilakukan hanya dalam waktu sebulan.
"Sebentar itu. Urusan sebulan bisa itu kita," ungkapnya.
Dalam Survei LSI, elektabilitas Partai Gerindra diketahui mampu mempecundangi Golkar. Kini elektabilitas Gerindra sebesar 13,0 persen. Sementara Partai Golkar di urutan ketiga dengan capaian elektabilitas sebesar 11,6 persen.
Disinggung soal itu, Fadli berjanji partainya akan terus bekerja keras karena Gerindra mematok target tinggi dalam Pemilihan Legislatif 2019.
"Kalau kami sih pasti akan bekerja keras. Sesuai dengan target kami ingin jadi pemenang pemilu. Tapi tentu harus melalui proses. Kita yakin dengan strategi yang tepat dan kerja keras, saya yakin Gerindra bisa jadi pemenang pemilu," pungkasnya.