KRICOM - Perampokan yang diduga memakai senjata api di perumahan elit Komplek Pondok Kelapa Indah Blok B2 No.10 Duren Sawit Jakarta Timur membuat geger warga setempat. Hingga kini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi yang pada saat itu berada di lokasi.
Ketua RT Komplek Pondok Kelapa Indah Toto menjelaskan kronologi adanya perampokan bersenjata api kepada Kricom. Dia mengaku panik dan kaget warganya disatroni maling dengan menggunakan senjata api.
Toto menjelaskan pada pukul 10.00 WIB, dia dan seorang sekuriti bernama Radiman berada di pos utama Komplek Pondok Kelapa Indah. Kemudian ada seseorang berteriak maling menggunakan senjata api menyaatroni rumah pensiunan Pertamina tersebut.
“Ada sopirnya tetangga sebelahnya itu katanya ada maling bersenjata kami akhirnya menuju ke lokasi kok masih sepi,” ungkap Toto saat berbincang dengan kricom di lokasi, Jumat (16/3/2018).
Lantas dia memanggil temannya untuk menutup seluruh portal yang ada di komplek tersebut untuk mengantisipasi si maling kabur dari wilayah tersebut. Sebab, pengakuan pembantu rumah tersebut bernama Tuti maling masih berada di dalam rumah.
“Kami panggil teman-teman menutup portal yang ada. Kami balik lagi sudah ada warga yang keluar pemilik rumahnya sudah ada di kamar teriak-teriak kalau ada maling tapi masih di dalam dan bersenjata kami panik,” tambahnya.
Lantas atas inisiatifnya, Toto memangil pihak kepolisian usai melaksanakan salat Jumat. Kemudian polisi bersenjata lengkap mulai memeriksa rumah berlantai dua tersebut.
Toto bersama temannya menjaga di bagian belakang rumah tersebut, ditakutkan maling melompat dari genteng belakang. Namun, hingga kini maling tersebut tak kunjung ditemukan.
“Kami memanggil perugas yang lebih bersenjata kami coba ngamanin di belakang. Pada saat itu polisi ada kami berusaha naik pakai tangga nah pemilik rumah dan pembantunya turun melalui itu. Dicari-cari enggak ketemu kami nyisir ke sebelah ke tetangga belakang,” jelasnya.
Toto sampai menaiki genting rumah tetangga di sebelahnya untuk memastikan maling tersebut tidak kabur. Selama kurang lebih tiga jam dia tak berhasil menemukan pelaku.
“Pada saat itu saya datang ke setiap lokasi itu enggak ada sudah disisir dari depan dari belakang sampai saya ke genting enggak ketemu,” tutupnya.