KRICOM - Kinerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam mengatasi banjir di ibu kota dikritik sejumlah kalangan. Salah satunya ketika dia menginstruksikan warga memantau ketinggian air lewat early warning system.
Kala itu, cara Anies menginformasikan soal early warning system terbilang buruk. Akibatnya, banyak warga yang menjadi korban banjir lantaran tidak paham menerima informasi dari gubernurnya.
"Masyarakat tuh dapat informasi enggak jelas tentang kemungkinan banjirnya," kata Pengamat Perkotaan, Azas Tigor Nainggolan saat berbincang dengan Kricom.id di Jakarta, Jumat (9/2/2018).
Padahal, BMKG sudah mengatakan bakal ada hujan deras yang berpotensi banjir. Kemudian, jam kedatangan air dari Bogor ke Jakarta pun sudah diketahui kapan waktunya.
"Tapi dari aparat dan Pemprov itu tak disampaikan dengan baik ke warga (kapan harus siaga). Sehingga masyarakat juga bingung, mau siap-siapnya kapan juga enggak tau," tambah Koordinator FAKTA ini.
Selain miskomunikasi, alat-alat peringatan dini milik Pemprov DKI Jakarta juga banyak yang tak berfungsi.
"Bantuan daruratnya juga betantakan. Karena sistem peringatan dini tak jalan juga banyak yang korban," ujarnya menyesalkan.
"Selain itu, evakuasi masyarakat juga kurang baik, sehingga banyak pengungsi yang tak tertangani dengan baik," tutup Azas.