KRICOM - Kelompok radikal ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden penembakan yang menewaskan lima perempuan di Gereja Ortodoks Lent yang berlokasi di kawasan Dagestan, Rusia pada hari Minggu (18/2/2018) waktu setempat.
ISIS mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penembakan tersebut lewat sebuah pesan yang disebarkan di aplikasi berkirim pesan Telegram.
"Seorang pejuang Islam, Khalil Daghestan, menyerang sebuah gereja di Kizlyar, Dagestan. dia menargetkan mereka dengan senjatanya, menewaskan lima orang dan melukai empat lainnya," demikan bunyi pesan dari ISIS yang telah viral tersebut.
Dugaan soal keterkaitan ISIS dengan insiden penembakan juga diperkuat oleh munculnya sebuah video, tak lama setelah peristiwa penembakan fatal itu terjadi.
Di dalam video itu terlihat seorang pria dengan mengenakan topeng hitam tengah duduk di samping sebilah pisau dan sepucuk senjata laras panjang di sebelah kanannya. Terlihat pula sebuah bendera ISIS berukuran kecil yang tertempel di tembok sebelah kanan.
Pria tersebut mengatakan bahwa dirinya adalah loyalis dari Abu Bakr al-Baghdadi, sang Imam Besar ISIS. Ia juga menyebut dirinya, "Emir sang Orang Beriman." Sebutan tersebut merujuk pada gelar yang diberikan kepada anggota ISIS yang setia kepada khalifah.
Meski begitu, pihak kepolisian masih belum berkomentar terkait beredarnya pesan dari ISIS maupun keaslian video tersebut.
Seperti dikabarkan sebelumnya, setidaknya lima perempuan tewas dan lima orang lainnya, termasuk dua personel Kepolisian Rusia mengalami luka-luka dalam insiden penembakan yang terjadi di Gereja Ortodoks Lent di kawasan Kaukasus Utara Dagestan, Rusia.
Kepolisian Rusia mengatakan, insiden ini kemungkinan besar terkait dengan aksi teror yang dilakukan oleh kelompok radikal ISIS.