KRICOM - Maryati (56), wanita yang ditemukan tewas dengan kaki dan tangan terikat, di kawasan Cengkareng dikenal bergaya hidup hedon. Dia selalu membeli perhiasan emas setiap kali mendapat untung dari berjualan nasi uduk.
Selama ini, uang hasil berdagang korban dibelikan sejumlah perhiasan dan dikenakan setiap hari lantaran takut hilang jika ditinggal di rumah. Pasalnya, korban masih trauma rumahnya pernah diacak-acak maling dan uang jutaan digondol.
“Maryati ini juga mengaku ke saya kalau baru dapat uang arisan sebesar Rp 6 Juta. Duitnya itu memang dipakai untuk beli emas. Dia hanya cerita itu ke saya pada Jumat malam lalu,” kata saudari korban, Siti ditemui di kawasan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (3/2/2018).
Warga Sekitar, Nur Hasanah (45), mengatakan setiap harinya nenek yang biasanya berjualan kopi, gorengan, dan mie instan ini menggunakan kalung dan gelang emas dalam keseharinnya dan juga saat melayani pembeli.
Janda tersebut juga dianggap sombong dengan memakai gelang dan kalung emas yang cukup banyak di lengan dan lehernya.
“Di kawasan ini rawan, pemilik kontrakannya aja pernah hilang emas 50 gram dan uang tunai Rp 50 juta,” terang Nur.
Pagi hari sebelum ditemukan tak bernyawa, Maryati tidak berjualan. Kuat dugaan warga sekitar, janda tua ini telah tewas dari semalam.
Sebab bila masih hidup, biasanya nenek ini membuka warungnya pagi hari.
“Kan kalau pagi saya biasanya saya beli gorengan,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, polisi telah menyelidiki dugaan kasus perampokan disertai pembunuhan ini. Sekitar enam saksi sudah diperiksa, namun belum dapat dipastikan korban memang tewas dibunuh.