KRICOM - Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian menyebut, kabar bohong dan berita yang mengandung unsur kebencian akan semakin marak menjelang Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019. Untuk mencegah hal tersebut, jajarannya kini telah membekuk kelompok penyebar hoaks di media sosial, Muslim Cyber Army (MCA).
Menanggapi penangkapan para anggota MCA, Jenderal Tito berharap agar masyarakat semakin cerdas dalam memilah informasi yang diterimanya.
"Masyarakat kami minta jangan mudah menelan mentah-mentah informasi yang ada di media sosial. Tolong kroscek ke sumber lain. Tabayyun istilahnya. Jangan termakan apalagi sampai berkonflik di antara kita," kata Tito di sela-sela kunjungannya di Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Jalan Tawakal, Tomang, Jakarta Barat, Sabtu (3/3/2018).
Menurut orang nomor satu di kepolisian itu, berita hoaks dan ujaran kebencian berpotensi untuk menghancurkan bangsa.
"Adanya kebebasan membuat semua orang bebas bicara, adanya IT bisa membuat orang bebas di media sosial. Inilah tantangan internal yang saya katakan berpotensi memecah-belah bangsa," kata Tito yang mengenakan peci hitam saat melakukan kunjungan.
Mantan Kadensus 88 itu menyebutkan bahwa berita penyerangan terhadap ulama dan tokoh agama adalah contoh dari berita bohong yang dimanfaatkan oleh oknum tertentu.
"Kita bentuk tim yang menangani masalah penyerangan terhadap tokoh agama. Ada 45 isu penyerangan, dari situ hanya ada tiga kasus yang benar-benar terjadi, yaitu di Jawa Timur satu dan Jawa Barat dua," papar dia.