KRICOM - Ketua RT 001, RW 017 Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sugiharjo mengaku kaget warganya bernama Tukiyono digelandang polisi akibat kasus penipuan berkedok dukun di wilayahnya.
Sebab, Sugiharjo menilai pria berusia 47 tahun ini sangat sopan di lingkungan warga dan tidak menunjukkan tanda-tanda melakukan aktivitas mistis di rumah kontrakan berukuran satu kali dua setengah meter tersebut.
“Orangnya santun, kalau lewat permisi. Enggak nyangka juga kami kalau dia begitu,” kata Sugiharjo kepada Kricom.id saat dikunjungi di kediamannya, Rabu (21/3/2018).
Selain santun, pelaku juga diketahui kerap memberi jajanan kepada anak-anak kecil di sekitar kamar kontrakannya. Dia pun dinilai cukup aktif jika ada pembayaran lingkungan warga yang ditarik setiap bulannya.
“Pernah sewaktu-waktu dia bayar sampai tiga bulan, rajin dia bayar uang keamanan. Terus dia juga lapor saat awal masuk lingkungan kami,” katanya.
Pada awal tinggal di kontrakan tersebut, Tukiyono mengaku sebagai warga Wonosobo yang merantau ke Jakarta bersama saudaranya yang kini tinggal di RT 05 Karet Tengsin.
“Dia bukan orang kita (Jakarta), tapi orang Jawa Tengah. Dia fair kok ngasih identitas aslinya ke kami untuk laporan pendatang baru,” ujarnya.
Penangkapan yang dilakukan Tim Buru Sergap Polsek Tanah Abang terhadap Tukiyono pun sempat membuat para warga tercengang. Pasalnya, warga sekitar tak pernah melihat pelaku melakukan kegiatan perdukunan di kontrakannya.
“Enggak sih, saya dan warga enggak pernah lihat dia kayak lagi ngobatin orang gitu, biasa aja kayak kami gini,” tandasnya.
Tukiyono ditangkap polisi lantaran diduga melakukan penipuan berkedok sebagai dukun. Dengan menggunakan jenglot, pelaku kerap menipu korbannya dengan dalih bisa mengatasi warga yang terlilit utang.