KRICOM - Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian menyebut ada dua kelompok yang berkontribusi menyebarkan berita bohong mengenai penganiayaan ulama. Namun ternyata satu kelompok lagi adalah sisa-sisa anggota Saracen yamg belum tertangkap.
"Didalami lagi, diinvestigasi, ternyata diviralkan dua kelompok. Yang sekarang ditangani Mabes, MCA dan sisanya bekas Saracen," kata Tito kepada wartawan saat menghadiri acara Tarabiyah Islamyah di Jalan Tawakal, Tomang, Jakarta Barat, Sabtu (3/3/2018).
Tito juga yakin motif di balik penyebaran hoaks tersebut tak lain bersangkutan dengan politik.
"Dari konten pembicaraan disampaikan bagaimana caranya kita legitimasi dan jatuhkan pemerintah, maka ini motif politik," ujarnya.
Tito mengatakan, dari kasus-kasus penganiayaan pemuka agama yang ditangani polisi, belum ditemukan kaitan antara satu dengan lainnya. Sejauh ini diketahui kasus tersebut terjadi secara spontan, bukan direkayasa.
Meski begitu, ucap Tito, banyak juga isu penganiayaan ulama yang sebenarnya tidak terjadi.
"Yang kami temukan di udara, ada yang merangkai secara masif sehingga ramai di medsos isu ulama dengan mengambinghitamkan kelompok tertentu," tutur Tito yang beridi ditengah kerumunan media ini.
Tito pun meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan berita yang viral di media sosial. Masyarakat diminta cerdas memilih berita-berita untuk dipercaya dan membandingkan dengan sumber lainnya.
"Jangan diterima mentah-mentah, tabayun, dan cek sumber lainnya," kata Tito