KRICOM - Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian mengaku, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memintanya agar seluruh komponen TNI/ Polri netral dan tidak saling dukung-mendukung dalam Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2009 mendatang.
"Sekali lagi penekanan beliau yang paling utama dalam rangka pilkada, dan pilpres adalah memerintahkan jajaran TNI dan Polri untuk netral," kata Kapolri kepada wartawan di sela-sela Rapim TNI/ Polri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (23/1/2018).
Selain itu, Polri juga diminta untuk melakukan pemetaan terhadap wilayah rawan konflik selama perhelatan pilkada.
"Kemudian, beliau memerintahkan agar Polri dan TNI melakukan pemetaan potensi konflik dari 171 daerah, di mana yang kira-kira rawan," jelasnya.
Mantan Kapolda Papua ini mengatakan, Jokowi juga meminta Polri untuk mengambil langkah pencegahan bila terjadi konflik pilkada.
"Ketiga, beliau meminta agar Polri mengambil langkah-langkah persuasif untuk menyelesaikan potensi konflik dibanding dengan cara-cara responsif dan represif," ungkapnya.
"Jadi proaktif, dan kemudian menyelesaikannya sebelum potensi konflik itu berkembang," tambahnya.
Disisi lain, Kapolri menuturkan, TNI/ Polri harus mampu merangkul semua elemen masyarakat agar sama-sama menjaga keamanan.
"Beliau juga memerintahkan agar Polri dan TNI tidak eksklusif, tapi merangkul semua elemen-elemen masyarakat. Karena TNI/ Polri tanpa didukung masyarakat juga tidak maksimal," tutupnya.
Sebelumnya, jajaran TNI/ Polri melakukan Raker untuk memantapkan persiapan pengamanan pilkada 2018 dan pilpres 2019 agar tidak terjadi gangguan.