KRICOM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terlihat sangat hati-hati saat akan memindahkan Ketua DPR, Setya Novanto ke rumah tahanan. Apalagi, dia baru saja mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Jakarta Selatan.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah membenarkan hal tersebut. Pihaknya bahkan sampai butuh waktu tiga hari sambil meminta rekomendasi tim Ikatan Dokter Indonesia untuk memastikan penyembuhan Setnov.
"Sejak Jumat lalu pasien SN dikirim dari rumah sakit sebelumnya ke RSCM. Sampai di sini dia dilakukan serangkaian pemeriksaan," kata Febri saat ditemui di
RSCM, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2017).
Petugas KPK pun ikut melakukan serangkaian wawancara medis, pemeriksaan jasman dan tes DNA milik Setnov agar benar-benar yakin.
"Serangkaian wawancara medis dan pemeriksaan jasmani, DNA penunjang dilakukan, untuk menyimpulkan kondisi kesehatan dan memberikan penatalaksanaan yang dibutuhkan," lanjut dia.
Dari serangkaian pemeriksaan medis akhirnya disimpulkan kalau Setnov bisa dipindahkan ke Rutan KPK. Hanya dia enggan merinci lebih lanjut soal hasil dari rangkaian tersebut.
"Minggu ini tim dokter RSCM juga tak ada indikasi dirawat inap," ungkap dia.
Lalu pada pagi tadi, KPK meminta bantuan Tim IDI demi memperkuat alasan pemindahan Setnov ke Rumah Tahanan.
"Kami mendapatkan permintaan KPK membentuk tim second opinion. Lalu kami mengerahkan sejumlah spesialis untuk memeriksa kondisi kesehatan Setnov," timpal Sekjen IDI, Abdi Khumaidi.
Pasca diperiksa, hasil langsung diserahkan kepada KPK sebagai bahan untuk memutuskan perihal pemindahan Setnov ke rutan.
"Hasil pemeriksaan dari assessting, kami laporkan ke KPK. Pada hari ini dan tentunya semua hasil itu hanya kami serahkan ke KPK," tutur Abdi.
Dua pekan lalu, Setnov kembali ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi E-KTP. Beberapa hari setelah penetapan, lembaga anti rasuah berencana menjemput paksa Setnov ke rumahnya lantaran mangkir dari pemeriksaan KPK.
Namun upaya penjemputan paksa gagal lantaran yang bersangkutan tidak berada di rumah. Bahkan Setnov sempat hilang dari radar KPK.
Pasca menghilang, Setnov muncul kepermukaan. Dia dikabarkan mengalami kecelakaan lalu lintas di Jakarta Selatan. Akibat kecelakaan, dia langsung dilarikan ke Rumah Medika Permata Hijau karena kepalanya benjol sebesar bakpao.