KRICOM - Ribuan masa Aksi Bela Palestina 1712 menyatakan lima sikap terkait keputusan sepihak Presiden Amerika Serikat soal Ibu Kota Israel di Yerusalem.
Pertama, peserta aksi menganggap Donald Trump sudah mencederai rasa keadilan dunia internasional. Pasalnya, secara sepihak dia menganggap Tel Aviv sebagai ibu kota Israel.
"Dia juga melanggar hak asasi manusia rakyat Palestina dan merusak perdamaian antara Israel dan Palestina, OKI harus dibatalkan secepatnya," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin di Lapangan Silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (17/12/2017).
Ma'ruf melanjutkan, sikap kedua adalah, jika AS tidak juga membatalkan pengakuan ataupun Klaim tel Aviv sebagai Ibu Kota Israel, maka mereka batal menjadi negara perdamaian antara Israel dan palestina.
"Ketiga, kami membuka kepada semua negara agar mengecam Presiden Donald Trump," kata Ma'ruf seraya disambut tepukan ribuan massa.
Keempat, mereka juga mengajak seluruh negara yang selama ini mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel, agar memutuskan hubungan diplomatiknya.
"Dan yang terakhir kami mendukung hasil pertemuan negara yg hadir di OKI Istanbul, Turki, yang menyebut bahwa Yerusalem sebgaai ibu kota Palestina," tutur Ma'ruf.
"Melakukan boikot terhadap produk Israel dan Amerika di tanah air," tambahnya.
Ma'ruf juga mengajak seluruh umat agar memberikan bantuan kepada Palestina berupa kesehatan, pendidikan, dan tempat ibadah kepada rakyat Palestina.