KRIMINALITAS.COM, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo turut berkomentar terkait pertemuan dua Presiden Indonesia terdahulu, Megawati Soekarno Putri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di upacara peringatan 72 tahun kemerdekaan Indonesia di Istana Negara.
Gatot mengatakan, pertemuan itu menunjukkan sikap kenegarawanan para pemimpin tanah air. Dia pun meminta masyarakat tidak berpikiran macam-macam terkait sikap Mega dan SBY yang selama ini tak pernah datang bersama ke peringatan upacara kemerdekaan.
"Jadi itulah kenegarawanan pemimpin-pemimpin kita. Kita jangan berpikiran negatif, oh tahun kemarin tidak datang, ya mungkin ada kegiatan di luar," kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (17/8/2017).
Selain kedatangan Mega dan SBY, orang nomor satu di TNI itu pun mengapresiasi konsep perayaan kemerdekaan tahun ini. Sebab, para tamu undangan yang hadir mengenakan pakaian adat Indonesia.
Menurutnya, hal itu menunjukkan kepada dunia internasional betapa kayanya kebudayaan yang dimiliki Indonesia.
"Itu luar biasa ya, bahwa kita ini menunjukan kepada dunia bahwa kita budaya yang sangat luar biasa," ujar Gatot.
Gatot pun meminta masyarakat Indonesia untuk lebih menghargai budaya Indonesia. Pasalnya, kebudayaan Indonesia dinilainya menjadi 'senjata' membuat negara lain kagum "Dari pakaian saja orang sudah wihh (kagum) ya. Betapa kayanya Indonesia yang kadang-kadang kita lupakan. Kita lebih suka menginginkan budaya lain. Padahal, budaya kita keren-keren semua," pungkasnya.
Sekadar informasi, selama SBY dua periode memimpin Indonesia, Megawati tak sekalipun hadir dalam upacara peringatan kemerdekaan di Istana Negara. Pun begitu saat Jokowi menjadi kepala negara, SBY juga tak pernah menghadiri upacara kemerdekaan.