KRICOM – Pasca penyerangan sejumlah tokoh agama dan rumah ibadah beberapa waktu lalu, Polresta Solo mengundang sejumlah tokoh lintas agama di Kota Bengawan. Upaya ini sebagai salah satu antisipasi agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan menimpa tokoh dan pemuka agama di Kota Bengawan.
Kapolresta Solo, Kombes Ribut Hari Wibowo mengatakan, tidak menutup kemungkinan peristiwa tersebut didalangi oleh orang-orang tak bertanggung jawab untuk memecah belah persatuan antar umat beragama. Apalagi, suhu politik jelang Pilgub Jateng juga semakin memanas.
“Maka dari itu, kami berkomitmen untuk memberikan perlindungan bagi tokoh agama yang isunya dilakukan oleh orang gila,” kata Kapolresta, Jumat (23/2).
Kegiatan yang mengusung tema “Silaturahmi Tokoh Agama dengan Kapolresta Surakarta” ini juga mengajak para tokoh agama untuk meredam umatnya masing-masing supaya tidak termakan segala bentuk informasi yang sengaja dihembuskan guna memecahbelah bangsa dan negara.
Menanggapi upaya tersebut, Ketua PCNU Kota Solo Helmy Ahmad Sakdilah mengaku sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh pihak Kepolisian. Keresahan tokoh dan pemuka agama terkait isu penyerangan yang terjadi langsung direspon secara cepat.
“Tentu saja, dengan jaminan perlindungan dari pihak kepolisian dan TNI pastinya kami tidak gelisah lagi,” katanya.
Diakhir kegiatan tersebut, tak lupa dilakukan pernyataan sikap yang dilakukan oleh semua tokoh lintas agama dan Polresta Solo yang berisi agar mereka tetap menjadi teladan, menyampaikan materi dakwah sejuk, tak menggunakan tempat ibadah jadi tempat kampanye, hingga mengimbau tokoh politik untuk berpolitik secara santun dan mengimbau masyarakat tak mudah anarkis dan main hakim sendiri.