KRICOM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan disarankan untuk berhati-hati dalam memilih calon pemimpin bagi masyarakat Jawa Barat. Jika sampai salah, maka bukan tak mungkin mereka akan keok di Pemilu 2019 mendatang.
Salah satu yang mesti diperhatikan adalah sosok kontestan, Irjen Anton Charliyan yang belakangan digadang-gadang akan dipinanang partai besutan Megawati Soekarnoputri ini.
Menurut Direktur Indonesia Politikan Review Ujang Komarudin, bagi siapapun yang mencalonkan mantan Kapolda Jawa Barat ini, bisa-bisa akan kalah di tanah Pasundan.
"Dia kan pernah ada class dengan ormas. Kasus Habib Rizieq. Politik itu kan tak boleh kehilangan sedikit apapun," kata Ujang kepada Kricom di Jakarta, Jumat (5/1/2018).
Ujang menilai, Anton akan kehilangan pendukung di Pilkada.
"Akan menjadi amunisi orang untuk menyerang. Anton bukan sebagai gubernur tapi wakil. Karena kalau jadi cagub, mohon maaf kurang menjual. Bisa saja malah bakal kalah," tambah dia.
Ujang menyarankan agar bagi siapapun kontestan dan pengusung, untuk maksimal dalam bertarung di Pilkada Jawa Barat.
"Sebenarnya pemenang di Jawa Barat dengan 22 kursi. Otomatis menang di Nasional. Karena Jawa Barat itu barometer politik nasional karena jumlah pemilihnya sangat besar," katanya.
"Sementara, PDIP ini kekurangannya tak punya figur dan kader untuk menjadi Gubernur. Misalnya ketua DPD Jawa Barat tak masuk dalam bursa dan anggota DPR tak mumpuni bersaing dengan yang lain," tutup pengamat dari Univesitas Al Azhar Jakarta ini.