KRICOM - Pengamat Politik, Arbi Sanit membeberkan alasan kenapa kelompok 212 dan Front Pembela Islam (FPI) terlihat mati-matian membela Habib Rizieq Shihab.
Menurut Arbi, dua kelompok itu sudah menyerah kepada Rizieq. Sehingga apapun yang dilakukan Imam Besarnya selalu dianggap benar meski sebenarnya salah.
"Mereka (sudah) mewakafkan jiwanya kepada Rizieq," kata Arbi kepada Kricom di Jakarta, Minggu (28/1/2018).
Gara-gara hal itulah, kelompok 212 pada Sabtu (27/1/2018) sampai mengatakan bahwa kedatangan Habib Rizieq diperlukan untuk menentukan suara umat Islam pada ajang Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019.
"Mereka lebih Rizieq dari Rizieq. Seakan Rizieq itu menakutkan orang di seluruh Indonesia yang benar aja sombongnya setengah mati," papar pengamat dari Universitas Indonesia ini.
Selain itu, kedatangan Habib Rizieq yang katanya akan membuat negara rugi Rp 9 triliun adalah pernyataan mengada-ada.
"Emangnya Polisi diam aja apa," cibir Arbi.
Sebelumnya, Anggota Dewan Penasihat 212 Eggie Sudjana menilai, tidak hadirnya Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di tanah air membuat suara politik umat Islam goyang. Sehingga, ada kekhawatiran kepentingan politik yang menyusupi mereka.
Alhasil, keberadaan Habib Rizieq di Indonesia sangat diperlukan. Apalagi, ada jutaan orang yang setia mengikuti dan mau mendengar suaranya.
"Setidaknya ada 7,4 juta orang mendengar. Itu yang baru terkoordinasi, bagi yang belum dan dipelosok desa. Nah itulah perlunya Habib Rizieq disini," ujar Eggie saat ditemui di Masjid Al Itttihad, Jalan Tebet Mas, Tebet, Jakarta Selatan.