KRICOM - Densus 88 Antiteror Polri masih melakukan pengejaran terhadap dua teroris di Gunung Mawu Rite, Kabupaten Bima, NTB. Sebelumnya, dua pelaku tewas dalam penangkapan pada Senin (30/10/2017) lalu.
Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto mengungkapkan bahwa para teroris yang terlibat baku tembak dengan Densus 88 masih terkait dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang dipimpin oleh Santoso.
"Setahu saya, dari data yang ada, mereka masuk kelompok Poso dan ada link kuat dengan Bima. Mereka pindah dan masih bertahan. Memang enggak ada namanya, tapi mereka bergerak di Bima menerima perintah," ungkap Setyo di Jakarta, Selasa (31/10/2017).
Dalam penangkapan tersebut, dua pucuk senjata sudah diamankan bersama sejumlah peluru dengan kaliber serta jumlah yang berbeda. Terdapat dua puluh butir peluru dengan kaliber 5,56 mm, tujuh butir peluru kaliber 38 mm serta untuk revolver terdapat serta sejumlah peluru 9 mm.
"Ini senjatanya aneh, pelurunya bisa macam-macam," tutur Setyo dengan menggunakan kacamatanya.
Ia memastikan bahwa aparat kepolisian akan terus melakukan pengejaran. Kepada pelaku, jenderal berbintang dua ini mengimbau agar para teroris yang buron segera menyerahkan diri.
"Segera menyerahkan diri ke kepolisian setempat, pasti akan diperlakukan baik. Tapi kalau mereka melawan, apa boleh buat," tutup Setyo yang mengenakan seragam kepolisian ini.
Sebelumnya, pada Senin (11/9/2017) lalu, terjadi insiden penembakan kepada dua orang anggota polisi yang terjadi di wilayah Kecamatan Penatoi, Kota Bima. Dua anggota Polri tersebut adalah Bripka Abdul Gafur dan Bripka Zainal Abidin. Beruntung kedua anggota polisi ini selamat.