KRICOM - Pemerintah Palestina menyatakan akan menolak kehadiran Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence, usai pernyataan kontroversial yang dibuat Presiden AS Donald Trump terkait status Kota Yerusalem.
Seperti dirilis Reuters, Sabtu (9/12/2017), Pence dijadwalkan untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke kawasan Palestina di bulan Desember ini. Namun rencana tersebut terancam batal terlaksana.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan, dirinya tidak akan menyambut kehadiran Pence di kawasan Palestina. Bahkan, Abbas juga mengancam akan menolak Pence sebagai sikap protesnya terhadap ucapan Trump pekan lalu, soal Yerusalem.
Pernyataan Abbas diperkuat oleh ucapan salah seorang politikus senior dari Partai Fatah, Jibril Rajoub. Dirinya menegaskan tidak akan menerima kehadiran Pence di teritori Palestina.
"Kami tidak akan menerima Pence. Atas nama Fatah, saya mengatakan bahwa kami tak akan menerima wakil dari Trump di kawasan Palestina. Pence meminta untuk bertemu Abbas di hari ke-19 bulan ini di Betlehem. Pertemuan ini tak akan terjadi," tegas Rajoub.
Sampai saat ini, Israel dikabarkan masih dilanda oleh beragam aksi unjuk rasa yang memprotes pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Negara Israel.
Tak sampai di situ, aksi kekerasan juga berlangsung di kawasan perbatasan Israel-Palestina. Baru-baru ini, seorang personel dari militer Israel kritis usai ditikam menggunakan sebilah pisau oleh seorang pemuda Palestina.