KRICOM - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno memberikan sosialisasi kepada jurnalis tentang Hunian DP 0 Rupiah di Ruang Seribu Wajah, Balai Kota, Rabu (14/3/2018).
Dalam paparan ini, ia menjelaskan bahwasanya DKI Jakarta kekurangan 302.019 unit hunian atau hanya setengah dari penduduk DKI yang tinggal di rumah kontrakan.
"Mayoritas warga Jakarta 70 persen adalah masyarakat menengah ke bawah. Dan kami ingin program ini adalah bentuk keberpihakan dan menyasar kepada masyarakat kelas menengah ke bawah," ujarnya kepada awak media.
Sandi juga kembali mengingatkan syarat-syarat untuk bisa mendapatkan rumah DP 0 rupiah. Seperti ber-KTP dan berdomisili di Jakarta dengan jangka waktu minimal sejak tahun 2013. Yang kedua, harus berstatus menikah.
"Jadi jomblo mohon maaf. Belum bisa karena ini dikhususkan kepada yang telah menikah. Ini salah satu harapan kami bagi teman-teman yang sudah menikah, jadi bukan telat menikah," jelasnya.
"Kami khususkan yang telah menikah tapi belum punya rumah. Harus ada surat keterangan dari lurahnya bahwa pasangan ini belum punya rumah," sambung Sandiaga.
Selain itu, program tersebut juga hanya menjadi mimpi bagi masyarakat yang memiliki penghasilan kurang dari 7 juta rupiah per bulan. Namun, penghasilan tersebut bisa dipenuhi bagi pasangan menikah yang jika digabungkan penghasilannya mencapai angka tersebut.
"Kita tahu bahwa UMP sudah dirilis Rp 3,650 per bulan. Sektoralnya kemarin juga. Jadi kalau misalnya dua-duanya beraktivitas, penghasilan total rumah tangganya kira-kira 7 juta. Mereka bisa masuk menjadi target market dari program rumah dengan DP 0 rupiah," paparnya.
Hunian DP 0 rupiah ini akan berlokasi di Pondok Kelapa Village, Jakarta Timur di tanah milik PD Pembangunan Sarana Jaya yang memiliki akses dan kapasitas lahan 1,3 - 1,4 hektar dan kemungkinan akan ada kerja sama dengan pemilik lahan di sekitar untuk program ini.