KRICOM - Ketua Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia, Sam Aliano menyambangi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Kedatangannya tak lain untuk memantau jalannya sidang praperadilan yang diajukan tersangka e-KTP, Setya Novanto melawan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun, dia baru datang ketika sidang yang dipimpin Hakim Tunggal Kisno selesai.
"Ingin memantau saja melihat jalannya sidang bagaimana. Tapi saya lihat hari ini ternyata ditunda," kata Sam di PN Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Kamis (30/11/2017).
Kehadiran Sam cukup menyita perhatian. Pasalnya, dia membagikan puluhan bakpau kepada para pengunjung persidangan. Selain itu, penampilannya pun cukup nyentrik. Ia mengenakan kaos berwarna merah bertuliskan 'Sam Aliano Benci Korupsi' plus kacamata hitam.
Sam berharap, Hakim Kusno selaku hakim tunggal yang memimpin jalannya sidang praperadilan mampu memberikan rasa keadilan kepada masyarakat. Ia tak mau Hakim Kusno membuat keputusan seperti Hakim Cepi Iskandar yang memenangkan kubu Setnov dalam praperadilan pertama.
"Hakim harus benar-benar yang jujur dan adil. Saya lihat dan mungkin semua tahu hukum di Indonesia bisa dibayar, hakim dibayar. Oleh karena itu, kami semua rakyat memantau hal ini," tegas pria yang pernah mengirimi karangan bunga bertuliskan #SaveTiangListrik ini.
Menurutnya, bila hakim kembali mengabulkan permohonan Ketua DPR itu, maka akan menjadi preseden buruk bagi citra Indonesia di mata internasional. Sebab, Setnov merupakan ketua lembaga tinggi negara yang pastinya mendapat perhatian besar dari dunia internasional.
"Karena biar bagaimanapun hukum harus membuktikan ini tidak ada orang besar dan tidak ada orang kecil. Semua sama di mata hukum," tandasnya.