KRICOM - Santri-santri di Indonesia ternyata mempunyai tantangan untuk memberantas narkoba dan terorisme. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj saat hadiri perayaan Hari Santri Nasional di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (22/10/2017).
"Tantangan, banyak sekali seperti terorisme dan narkoba. Selain itu, para santri juga mempunyai tantangan menjawab kemajuan teknologi seperti internet. Santri perlu memanfaatkan sisi positif internet untuk memajukan negara," ujar Said Aqil kepada wartawan.
"Yang paling berat juga teknologi. Kami harus siap menghadapi. Internet manfaatnya besar tapi mudaratnya besar," imbuhnya.
Dengan perkembangan besar sisi internet ini, lanjut Said, santri diharapkan bisa menangkal hoax atau informasi sesat. Karena tidak sedikit informasi sesat yang bertebaran di media sosial.
"Kami mulai dengan pelatihan jurnalistik dan internet kepada kader-kader NU," lanjutnya.
Terakhir dia mengingatkan agar para santri mampu menjaga keutuhan NKRI. Terlebih pada era merebut kemerdekaan, santri ikut berjuang
"Hari santri ini memperkokoh dan memperingatkan jiwa santri bisa merebut kemerdekaan. NU Islam Aswaja mampu merebut kemerdekaan melawan penjajah, baik Belanda maupun Jepang. Jiwa nasionalis religius itu santri," pungkasnya. (Aristo