KRICOM - Akhir Desember 2017, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan untuk memfasilitasi para pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan di Tanah Abang. Caranya adalah dengan menyediakan tenda-tenda khusus buat mereka di sepanjang Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Para pedagang menyambut antusias program gagasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini. Pasalnya, mereka tak takut lagi digusur meski banyak yang menyebut program tersebut telah 'melanggar' aturan.
"Sekarang berjualan di Tanah Abang jadi lebih tenang. Enggak perlu main 'kucing-kucingan' lagi sama petugas Satpol PP kayak dulu," ujar Junaedi (29) pedagang pakaian saat ditemui Kricom di kawasan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (15/3/2018).
Pria asal Padang ini mengaku bisa meraup omzet rata-rata Rp 1 juta per hari. Padahal, sebelum adanya tenda itu, hasil penjualan yang didapatnya hanya ratusan ribu rupiah per hari.
"Jadi lebih tenang aja cari rejekinya," papar dia seraya menawarkan barang dagangannya.
Terkait dengan banyaknya tudingan bahwa kebijakan Anies itu melanggar aturan, Junaedi menanggapi santai. "Namanya pro dan kontra itu biasa," kata dia.
Saat disinggung akan dipindahkan ke lokasi lain, pria yang sudah 5 tahun berjualan di kawasan itu mengaku belum siap.
"Enak di sini (Jati Baru). Pembelinya banyak," katanya.
Salah seorang pengunjung Tanah Abang, Maulida (32) juga mengaku terbantu dengan program penataan yang dilakukan Pemprov DKI.
Apalagi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) juga menyediakan bus gratis untuk melayani para pengunjung yang ingin menjelajahi Tanah Abang.
"Busnya nyaman dan dingin. Jalanan pun enggak macet lagi kaya dulu," tutur pekerja kantoran yang kerap naik kereta di Stasiun Tanah Abang ini.
Meski menuai banyak pujian, kebijakan penataan Tanah Abang oleh Pemprov DKI ternyata belum mampu memuaskan semua pihak. Termasuk di antaranya para sopir angkutan umum yang selama ini beroperasi di kawasan tersebut. Pasalnya, penutupan Jalan Jati Baru selama tujuh jam setiap hari dinilai mematikan sumber nafkah mereka.