KRICOM - Program pemberantasan narkoba gagasan Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah menjadi perhatian dari dunia internasional. Bahkan baru-baru ini, sejumlah pihak meminta agar otoritas terkait segera menggelar penyelidikan terkait aksi pembunuhan di luar hukum yang kerap terjadi di berbagai belahan negara tersebut.
Namun begitu, Duterte memerintahkan kepolisian dan militer Filipina untuk tidak membantu upaya penyelidikan terhadap program pemberantasan narkoba yang dilakukan oleh pihak eksternal.
"Jangan bantu. Jangan sibuk memikirkannya," ucap Duterte saat berbicara di depan anggota satuan elit kepolisian di Davao, Kamis (1/3/2018) kemarin.
"Siapakah Anda hingga berani mencampuri urusan dalam negeri saya? Anda jelas-jelas mengetahui bahwa saat ini kami tengah ditelan bulat-bulat oleh narkoba," sambungnya.
Sebelumnya, Pengadilan Kriminal Internasional telah membuka pemeriksaan awal sebagai tanggapan atas laporan yang menyebut Duterte dan anak buahnya telah melakukan kejahatan kemanusiaan dalam program pemberantasan narkoba.
Dalam pernyataannya saat itu, Duterte menyatakan dirinya rela untuk membusuk di penjara demi melindungi Filipina.