KRICOM - Kontroversi tampaknya belum mau menjauh dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Baru-baru ini, pria yang sempat tercatat sebagai salah satu orang terkaya di dunia itu mengatakan, maraknya penembakan di AS, khususnya di lingkungan sekolah, terjadi karena pengaruh film, internet, dan video game.
Trump menyatakan hal tersebut saat dirinya sedang melakukan pertemuan dengan para penyintas dalam peristiwa penembakan massal di Sekolah Marjory Stoneman Douglas, Florida, Kamis (22/2/2018).
"Kita juga harus menyorot keberadan internet, karena banyak hal buruk terjadi pada anak-anak muda kita dan pemikiran mereka juga telah dibentuk oleh semua hal negatif di internet," ujar Trump, seperti dikutip dari CNN.
Presiden AS ke-45 tersebut mengatakan, Pemerintah dan pihak-pihak terkait harus mengambil langkah untuk menangani persoalan tersebut.
"Dan khususnya video game. Saya mendengar banyak orang yang mengatakan bahwa kekerasan di video game telah membentuk cara bepikir anak-anak muda," sambungnya.
Trump juga mengatakan perlunya sebuah lembaga untuk melakukan sensor terhadap tayangan-tayangan di televisi agar tidak memberikan pengaruh buruk kepada anak-anak dan remaja di AS.
"Mungkin mereka harus memasang sistem rating untuk televisi," pungkasnya.
Pernyataan tersebut kontan menimbulkan reaksi negatif dari berbagai pihak. Mereka menyebut Trump gagal melihat persoalan mendasar dalam insiden penembakan di Florida, yaitu aturan kepemilkan senjata api di Amerika Serikat.
Sebelumnya Trump juga telah mengundang kritik setelah mewacanakan akan mempersenjatai guru-guru di semua sekolah. Tak main-main, Gedung Putih dikabarkan telah siap untuk menggelontorkan dana sebesar US$ 1 miliar untuk memberikan sepucuk pistol kepada para guru.