KRICOM - Sudah dua bulan Gubernur DKI Anies Baswedan menata kawasan Tanah Abang dengan menutup seluruh Jalan Jatibaru Raya untuk berjualan. Namun, tanggapan sinis terus saja datang, terutama dari sopir angkot yang merasa kesal karena penghasilannya berkurang.
Karyadi (43) salah satu pengemudi anngkot M10 jurusan Tanah Abang - Jembatan Lima, Tambora ini yang paling kecewa dengan kebijakan Anies. Pasalnya, jalan Jati Baru dinilai sebagai 'lahan basah' dirinya selama 15 tahun mengemudi angkot.
“Tapi sejak jalan (Jati Baru) ini ditutup, saya enggak bisa lagi ngambil penumpang di stasiun. Ini membuat pendapatan makin anjlok,” keluh dia ditemui Kricom di kawasan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (15/3/2018).
"Ini kayak pelan-pelan saja 'membunuh' profesi pengemudi angkot," tambahnya.
Sebelum kebijakan penutupan Jalan Jati Baru diberlakukan, pendapatan rata-rata yang diperoleh Mulyadi setiap hari bisa mencapai Rp150.000. Namun, angka itu kini menurun drastis.
“Sekarang baru setengah hari cuma dapet Rp10.000,” kata pria yang tengah santai di sebuah warung ini seraya meminum kopi hitamnya.
Keluhan serupa juga dirasakan sopir mikrolet M08 (jurusan Tanah Abang – Kota), Andi (53). Menurutnya, pascapenutupan Jalan Jati Baru oleh Pemprov DKI Jakarta, rute angkutan umum yang dia kendarai menjadi bertambah panjang.
“Trayek kami makin jauh karena ada pengalihan arus lalu lintas dari pagi sampai sore. Sementara di saat yang sama, bus-bus gratis malah dioperasikan di Tanah Abang ini, bikin setoran kami makin berkurang,” ujar Andi.
Warga kawasan Cideng ini menilai program OK Otrip yang sempat ditawarkan Pemprov DKI tidak menguntungkan para sopir.
"Kalau program ini sesuai dengan anak-anak dan sama-sama enak, saya enggak perlu tolak-tolak. Gaji itu 190 km dikali Rp 4 ribu memang nggak nyampe Rp 600 ribu. Tapi dengan trayek saya, kita target itu 190 km, nggak nyampe 190 km. Jadi sehari cuma 100 km," ungkap dia.
Dia juga meminta alur angkutan di wilayah itu dikembalikan seperti semula. "Kalau Jatibaru sudah dibuka, TransJakarta juga harus keluar. Pokoknya seperti semula," terangnya seraya mengisap rokoknya.
"Tapi kalau enggak dibuka-buka ya sama pantas saja Anies dilaporkan ke Polisi dan digugat," kata pria asal Purwokerto ini.